Jumat, 10 Oktober 2008

Renungan Kamar Mandi

Mengadakan perenungan bukanlah suatu kewajiban, namun itu adalah sesuatu hal yang perlu dan baik bila kita jalankan....
Banyak yang bilang atau berpendapat bahwa merenung itu harus di tempat sepi, atau harus di tempat-tempat khusus, agar dapat lebih berkonsentrasi. Bilamana konsentrasi sudah mencapai puncak tertinggi, maka katanya perenungan itu akan membuahkan sebuah hasil. Benarkah ? silahkan bertanya pada diri masing-masing, karena setiap orang memiliki standarisasi yang berbeda.
Lantas pernahkah anda merenung di kamar mandi ? cobalah untuk merenung di dalamnya...
Kamar mandi adalah tempat berkumpulnya sejuta kotoran dan najis, tapi justru di sanalah diri kita dibersihkan dan disucikan. Aneka kuman sebenarnya berada di sana, tapi justru disanalah diri kita bisa mendapatkan rasa segar. Dimana kesegaran itu di dapat setelah kita mengguyurkan seluruh air ke tubuh kita. Di dalam ketelanjangan diri, kita mengikis kotoran dan daki-daki yang menempel di seluruh tubuh. Kita basahi rambut dengan shampoo, kita sikat gigi dengan pasta, semuanya adalah dalam rangka pembersihan. Mengikis habis seluruh kotoran fisik yang ada.
Apa hikmahnya ? Kita harus ingat bahwa di dalam kehidupan pasti kita pernah terkontaminasi dengan virus dan bakteri akhlak. Kita pernah berbohong (siapa manusia yang tidak pernah berbohong ?), kita pernah menzholimi orang, kita pernah melakukan korupsi, bergunjing, berzina, dll. Nah manakala kita sadari bahwa kita harus bertaubat, syaratnya adalah harus telanjang, tanggalkan semua pakaian kotor yang melekat di diri. Tanggalkan semua kesombongan, dan kemaksiatan yang pernah kita lakukan. Tanpa niatan apalagi keberanian untuk menanggalkan seluruh kesalahan kita, maka tidak akan pernah semua itu luntur dengan sendirinya. Untuk itu kita harus mengikis habis menyikat setiap lekuk dengan siraman ilmu nan menyegarkan, tentunya siraman ilmu agamalah yang paling tepat karena memang hanya itu yang dapat melunturkan kebathilan di dalam diri kita. Banyak orang beranggapan dakwah itu harus di dalam masjid, lalu bagaimana orang yang di luar masjid ? Justru dakwah itu harus dilakukan disetiap tempat dimana disana dihuni manusia, dan giringlah mereka untuk masuk dan beribadah di dalam masjid. Itulah hakikat dari tempat kotor kita justru dibersihkan. Itu pulalah sebuah tugas yang harus diemban setiap mukmin dan muslim untuk menyampaikan, sampaikanlah walau satu ayat....
Biasanya di dalam kamar mandi kita melakukan kegiatan MCK alias Mandi, Cuci, Kakus. Kita mandi dan mencuci seluruh badan hingga bersih, tapi ada satu lagi yang kurang. Yaitu buang hajat alias berak...atau pipis...yang intinya kedua hal itu adalah suatu keadaan transfer kotoran ke closet alias jamban...Manakala panggilan alam (buang hajat besar) sudah berada di pelupuk bokong, siapa yang sanggup menahan ? mungkin kalau pipis kita sanggup menahannya, tapi diharapkan jangan terlalu sering karena bisa menjadi kristal-kristal kecil yang kita kenal dengan istilah batu ginjal, atau bisa juga membuat infeksi saluran kemih kita...
Nah kembali ke...maaf....berak...manakala kita dalam kondisi kebelet yang tak tertahankan ingin rasanya menghajar siapapun yang menghalangi. Betul ? Kalau saja memang tidak tahu malu rasanya tempat bukanlah menjadi sebuah halangan. Pokoknya rasa sakit tak tertahankan itu harus segera hilang, musnah tanpa halangan sedikitpun. (iihhh jorok ya...)
Apa hikmahnya ? Itulah syarat kita bertobat yang kedua, setelah yang pertama tadi kita menelanjagi diri serta berniat dan melakukan pengikisan terhadap dosa, maka berikutnya adalah jangan sampai kita menunda-nunda waktu. Berbuatlah sekarang, saat ini juga ! Manakala ada yang menghalangi, lawan. Kalau nafsu kita yang menghalangi, lawanlah sekuat tenaga. Pokoknya tekadkan bahwa anda harus menang di dalam pertobatan ini. Karena manakala kita menunda, hanya akan menambah rasa sakit yang tak terkirakan, baik di dunia apalagi di akhirat nanti yang kekal abadi....hendaknya setiap diri manakala telah melakukan dosa untuk dapat segera memperbaiki diri......jangan pernah menunda sedetikpun ! seperti sebuah syair lagu dari group Bimbo : berbuat baik janganlah ditunda-tunda......
Demikianlah...merenunglah dan artikan setiap yang kita lakukan demi perkembangan diri menuju ke arah yang lebih baik

0 komentar:

Posting Komentar