Kamis, 30 Oktober 2008

BBM…OH BBM…

Tanggal 23 Mei 2008, pukul 00.00 WIB pemerintah Republik Indonesia yang diberi nama kabinet Indonesia Bersatu, kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dan seperti yang sudah diprediksi oleh berbagai pihak rakyat pun bergolak. Sumatra, Jawa, Sulawesi adalah pulau-pulau besar dengan demonstrasi yang juga cukup besar.
Bisa di tebak bagaimana reaksi masyarakat dengan kondisi ini, mereka semua berkata “Benar-benar Menyebalkan” (BBM). Bahkan mereka sudah merasa “Benar-Benar Muak (BBM) .
Masalah BBM ini memang selalu menjadi masalah yang “Benar-Benar Memusingkan” (BBM) bangsa ini. Semua dibikin pusing ! Hmm..sebuah kondisi yang “Benar-Benar Menyedihkan”…
Bila kita ingat semboyan SBY ketika berkampanye yaitu Bersama kita Bisa, betul sekali, kini sekarang memang Bersama Kita Bisa Terpuruk !
Ah, tapi sudah lah saatnya sekarang kita “Bersama Berbagi Masalah” (BBM) dan “Bagaimana Bersama Menyikapi” (BBM). Lantas sikap apa yang harus kita ambil ?
Pertama, mari bersama kita ucapkan :
artinya :
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

Ya, kini kita sedang ditimpa musibah besar ! dan kita harus bersama mengucapkan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya semua datang dari Allah dan hanya kepada Allah-lah tempat kembali). Baiknya adalah bukan sekedar mengucapkan tapi benar-benar kita hayati dan laksanakan.
Disaat bangsa sudah sedemikian terpuruk, jangan lagi kita merasa bisa memecahkan masalah sendiri, coba lihat bagaimana Allah memberikan solusi atas masalah-masalah yang terjadi, karena sudah selayaknya bilamana kita mengaku sebagai makhluk Allah maka kita pun harus tunduk untuk menggunakan cara-Nya…
Sikap kedua kita adalah seperti di QS.Al An’am(6) : 116 berikut ini
Artinya :
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Menurut tafsir Jalalain ayat tersebut bermakna :

(Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi) yakni orang-orang kafir (niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah) yaitu agama-Nya (sama sekali) (mereka tidak akan mau mengikuti kecuali hanya pada prasangka belaka)…

Jadi, kini kita harus mulai melihat dan meneliti siapakah yang harus kita ikuti, jangan asal ikut-ikutan, kalau orang-orang berdemo kita ikut. Kalau orang teriak kita teriak, meskipun kita merasakan bahwa hidup kita semakin sulit.
QS.Al Israa(17) : 36
Makna menurut Tafsir Jalalain :

(Dan janganlah kamu mengikuti) menuruti (apa yang kami tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati) yakni kalbu (semuanya itu akan diminta pertanggung-jawabannya) pemiliknya akan dimintai pertanggung-jawabannya, yaitu apakah yang diperbuat dengannya?

Kita harus punya prinsip dan prinsip yang kita jalani haruslah Prinsip Ilahiah, Prinsip yang berdasarkankan kepada Syariat-syariat Allah SWT.
Kita harus menyadari bahwa kerusakan dan kesemrawutan yang terjadi ini adalah karena ulah kita, ingat “kita punya andil” dalam membuat kondisi ini menjadi semakin buruk.
QS.Ar-Ruum(30):41

Makna menurut Tafsir Jalalain :

(Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan (dan di laut) maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering (disebabkan perbuatan tangan manusia) berupa perbuatan-perbuatan maksiat (supaya Allah merasakan kepada mereka) dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada mereka (sebagian dari akibat perbuatan mereka) sebagai hukumannya (agar mereka kembali) supaya mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat.

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, lihatlah betapa lalainya kita terhadap Al Qur’an selama ini. Sudah empat belas abad yang lalu Dia telah memberikan sinyal kepada umatnya. Tapi kita terlalu berasyik-masyuk dengan kehidupan dunia, kita tak pernah sedikitpun melihat ayat-ayat tersebut. Dan coba renungkan lagi firman tersebut.
QS.An Nahl(16):112
Artinya :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari ni`mat-ni`mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.

Jadi, kesimpulannya dengan musibah yang kita alami bersama ini, kita semua harus saling berinstropeksi. Dan harus segera mengambil langkah untuk menuju kepada sebuah kebangkitan hakiki. Bagaimana caranya ? Silahkan baca tulisan kami yang berjudul Kebangkitan Nasional.
Dalam tulisan tersebut saya menuliskan sedikit tips yang semua di kutip dan disarikan dari Surah Al Mudatsir, yang Insya Allah akan diteruskan dengan tulisan saya yang akan mengutip surah Al Muzamil yang lebih kongkrit lagi menjabarkan bagaimana kita harus bangkit dengan cara-cara yang Syar’i.
Wallohu ‘Alam bi showab….


Al Faqir
Abi Fakhri Habibbul Haq
Selasa, 27 Mei 2008

0 komentar:

Posting Komentar