Jumat, 08 Oktober 2010

TAHU

Pagi ini kembali Allah SWT membisikkan Hikmahnya ke relung kalbu ini...

Berawal dari sebuah Tahu yang terjatuh dari dapur kami, beberapa tahu yang baru terbeli itu hancur seketika. Awalnya aku tak begitu tertarik karena itu hanya sebuah kejadian biasa. Namun, tiba-tiba...Eureka ! aku mendapatkan sebuah ide dan juga sebuah pelajaran baru tentang peristiwa yang dianggap biasa oleh siapapun itu.

Aku jadi teringat dengan kegagalan-kegagalanku dalam menghadapi ujian hidup, begitupun dengan kegagalan beberapa orang yang ada di sekitarku, baik yang di "curhat"kan secara langsung atau hanya sekedar mengetahui sepintas lalu.

Rata-rata orang ketika sedang mengalami kegagalan memiliki kecenderungan untuk terpuruk. Seolah kegagalan itu adalah kiamat alias kehancuran total. Seolah kegagalan itu adalah sebuah kenistaan tingkat tinggi, dan tidak akan mungkin dapat di kembalikan atau di carikan solusi terbaik dari hal itu.

Melihat tahu yang hancur itu sepintas kita pun akan merasa sama, namun sesungguhnya tahu itu masih bisa di olah serta kembali di konsumsi. Memang, secara bentuk memang kita tak bisa membuat tahu goreng, tahu bacem, atau olahan tahu lain yang masih menghendaki tahu yang berbentuk kenyal itu. Tahu itu masih tetap bisa di nikmati dengan diolah menjadi pepes tahu misalnya...atau jenis masakan lain (Mungkin chef Farah Quin lebih ahli dalam hal ini..)

Begitu pun manusia yang gagal dalam setiap kehidupannya...harusnya ia tak boleh terpuruk, minder, trauma, apalagi paranoid. Selama Tuhan masih memberikan waktu bernafas yang cukup sesungguhnya semua itu masih dapat teratasi.

Kita seringkali menyalahkan masalah, orang lain serta situasi yang terjadi karenanya, padahal sesungguhnya sikap kita lah yang salah dalam menanggapi setiap masalah yang terjadi tersebut. Betul, memang ada andil dari faktor eksternal, namun bukan berarti itu sebuah kesalahan mutlak. Bukankah kita juga pernah melakukan kesalahan, lantas mengapa kita begitu senang menyalahkan bukannya mencari jalan keluar atas apa yang terjadi. Padahal itulah yang tentunya di butuhkan segera untuk di selesaikan...

Ketika Tahu hancur, harusnya kita melihat mengapa tahu itu bisa hancur, dan seharusnya kita berusaha memahami minimal ingin tahu mengapa tahu itu bisa hancur. Begitu pun yang kulakukan saat tadi. Begitu kulihat tahu hancur timbul sebuah pertanyaan di benakku, bahan apa sih yang menyusun tahu itu. Lalu bagaimana proses pembuatan tahu sampai ia bisa seperti yang kita lihat sekarang hingga sebelum tahu itu hancur...

Dan inilah info yang kudapat..

Tahu adalah hasil olahan dari kacang kedelai,begitupun dengan tempe, kecap dan susu kedelai. Tahu yang dominan dengan kacang kedelai ini memiliki kandungan protein yang tinggi.

Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung,tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.

Dan ini proses pembuatan Tahu :

CARA PEMBUATAN

1) Pilih kedelai yang bersih, kemudian dicuci;

2) Rendam dalam air bersih selama 8 jam (paling sedikit 3 liter air untuk 1 kgkedelai). Kedelai akan mengembang jika direndam;

3) Cuci berkali-kali kedelai yang telah direndam. Apabila kurang bersih makatahu yang dihasilkan akan cepat menjadi asam;

4) Tumbuk kedelai dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit hinggaberbentuk bubur;

5) Masak bubur tersebut, jangan sampai mengental pada suhu 700 ~ 800C(ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil);

6) Saring bubur kedelai dan endapkan airnya dengan menggunakan batu tahu(Kalsium Sulfat = CaSO4) sebanyak 1 gram atau 3 ml asam cuka untuk 1 litersari kedelai, sedikit demi sedikit sambil diadauk perlahan-lahan.

7) Cetak dan pres endapan tersebut.

5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN TAHU

(Sumber :http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/tahu.pdf)

Mari kita kembali ke diri yang sedang mengalami kegagalan tadi...

Seharusnya setiap diri yang gagal itu pun mampu mengurai setiap masalah yang terjadi hingga ia memahami potensi apakah yang sesungguhnya ia miliki. Orang yang putus asa adalah karena ia sudah tertutup dengan masalahnya itu dan enggan keluar dari kondisi itu. Jadi alangkah baiknya kita keluar dari kondisi itu dan melakukan pemetaan masalah, sehingga tanpa di sadari emosi yang tercurah tidak akan menghamburkan begitu banyak energi di tubuh kita.

Lihatlah contoh kasus tahu yang hancur itu...apa kita pernah mengetahui bahwa ternyata protein dari kedelai kadarnya sangat tinggi. Bayangkan dibanding dengan daging, ternyata kadar protein tahu yang notabene nya dari tahu ternyata lebih tinggi.

Sahabat...ada baiknya kita pun menghargai sebuah proses...bila tahu yang ternyata memiliki proses begitu panjang dan tidak mudah untuk menjadi sebuah tahu, sepertinya tidak pantas bila tahu yang hancur langsung kita buang bukan ?

Begitupun diri kita, bertahun-tahun kita hidup dengan mengalami jutaan peristiwa, bahkan persaingan menuju sukses sudah terjadi ketika manusia masih dalam bentuk sperma serta ovum, namun begitu kita merasa gagal lantas kita hancurkan diri dengan berputus asa.

Orang sukses adalah bukan orang yang tak pernah gagal, tapi ia selalu berhasil mengatasi kegagalannya dengan sikap terbaik !

Sahabat....mari hari ini kita belajar dari sebuah Tahu...agar kita menjadi lebih Tahu dan mendapatkan pengetahuan baru dalam mengatasi kegagalan...

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tapi anda adalah makhluk paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan ! Janganlah kita pungkiri hal itu...bersikaplah sempurna, yaitu dengan senantiasa tunduk kepada Sang Maha Sempurna...Allah Subhanahu Wa Ta'ala...

Wallahu a'lam...

0 komentar:

Posting Komentar