Sabtu, 18 April 2009

BERGANTUNGLAH KEPADA ALLAH (2)

Menyambung tulisan singkat sebelum ini, saya kembali coba mengurai sebuah pembahasan tentang keharusan kita bergantung kepada Allah SWT. Mengapa kita harus bergantung sepenuh hati kepada-Nya, dan bagaimana caranya.
Hal demikian terjadi dan sangat ingin saya kemukakan adalah karena ini terjadi di dalam kehidupan pribadi saya. Tepatnya ketika mengelola bisnis warung makan yang saya dirikan bersama istri yang dibantu oleh kedua orang tua kami beserta saudara-saudara dari pihak istri.
Sebuah fenomena yang sebelumnya sudah saya dengar, namun kini benar-benar saya rasakan secara langsung.
Sebelum ini saya pernah dengar bahwa kalau mau berdagang,khususnya warung makanan (nasi) harus punya "penglaris" atau "pemakai". Tanpa itu katanya kita tidak akan pernah bisa maju. Rupanya, saya "terpaksa" harus mengiyakan hal tersebut. Mengapa? semua hal yang pernah saya dengar ternyata benar-benar terjadi ! Tiga hari setelah saya buka, saya mencapai pendapatan yang tertinggi, dan besoknya selama tiga hari nasi kami basi tanpa sebab yang jelas. Padahal kualitas beras yang kami gunakan adalah kualitas yang baik, artinya beras asli yang bukan oplosan ! Dan setelahnya berturut-turut ada lalat dan serangan kecoa yang jumlahnya bs ratusan. Dan setelah itu warung kami sepi pengunjung. Ada orang yang berkomentar bahwa warung kami terasa gelap dan tidak nyaman. Semua orang jalan seolah-olah tidak melihat keberadaan warung kami.
Satu persatu personil kondisinya melemah, dimulai dari saya yang demam selama beberapa hari dan seterusnya. Mulai dari situlah kebimbangan merasuki diri saya. Beberapa orang menyarankan agar saya meng-counter mereka dengan menggunakan "penglaris" juga. Alhamdulillah, Allah memberikan hidayah-Nya. Saya meningkatkan ibadah shalat malam, dan disitu saya mendapatkan sesuatu. Ya..saya diberikan sebuah keyakinan bahwa semua itu adalah "bullshit" omong kosong !
Dari sana saya melihat bahwa kalau kita mau menggantungkan nasib, dan percaya sepenuh hati kepada kekuasaan Allah, maka dunia pun akan mengikuti kita. pahamilah sepenuh hati surat Al Ikhlash. Disitulah kunci buat kita meuwudkan impian di dunia tanpa harus berbuat syirik...wallahu 'alam...

0 komentar:

Posting Komentar