Senin, 12 Januari 2009

"TUNJUKKAN DIMANA LETAK PASAR..!"

Era krisis global melanda dunia...kondisi pasar dunia bergejolak. Dan kini bangsa kita terkena imbas dari itu semua, pabrik-pabrik dan kantor-kantor mulai mengefesiensikan diri mengambil ancang-ancang untung melakukan pengurangan pegawai.
Mengerikan ! jutaan orang di prediksi bakal menjadi pengangguran dimana hal tersebut akan menimbulkan kemiskinan baru. Negara kita yang sedang menata ini, seakan bersiap untuk menghadapi keterpurukkan yang teramat buruk. Lantas apa sikap kita menghadapi semua itu ?
Saya jadi teringat kisah shiroh Nabawiyah, atau kisah perjalananan Nabi Muhammad SAW.....
Ketika itu Nabi dan para pengikutnya baru saja eksodus/hijrah ke kota yastrib atau yang kemudian kita kenal sebagai kota Madinah Al Munawaroh. Tahun itu adalah tahun yang pahit untuk kaum muslimin, mereka dalam kondisi yang teramat sulit. Para sahabat yang loyal kepada nabi dengan gagah perkasa begitu berani mengeluarkan sebagian bahkan seluruh hartanya sebagai dana perjuangan. Nabi dan para sahabat serta kaum muslimin mendapat tekanan demi tekanan yang tiada terkirakan, bahkan sempat mengalami embargo ekonomi yang dilakukan oleh kaum kaum musyrikin Mekkah.
Para sahabat Khulafaur Rasyidin telah menyumbangkan harta mereka dengan ke ikhlasan dan kemudian di ikuti oleh salah seorang sahabat yang tergolong konglomerat seperti Abdurrahman bin 'Auf. Dengan gagah perkasa ia menyumbangkan seluruh hartanya kepada perjuangan islam. Dan ketika itu Nabi serta para sahabat lainnya terkesima, dan nabi bertanya, "sisakan hartamu untuk dirimu dan keluargamu." Dan kemudian dengan gagah ia hanya menjawab, " Ya Rasulullah, tunjukkanlah padaku dimanakah arah pasar..."
Dan setelah beberapa waktu, Abdurrahman bin 'auf menunjukkan kepada Nabi dan kaum muslimin, ia berhasil kembali mengumpulkan harta dengan cara berdagang...subhanallah...
Lihatlah mental para sahabat radhiallahu anhum mereka tidak sedikitpun merasa berduka telah kehilangan harta benda yang bisa dibilang tidak sedikit. Dengan kelapangan jiwa, keberanian dan tentunya kreatif serta inovatif mereka kembali dapat menjadi orang kaya harta.
Dan kita...?
Kenapa kita harus terpuruk dan merasa begitu miskin hanya karena kita di PHK? Mengapa begitu kecil nyali ini untuk memulai sebuah usaha hanya karena takut tidak laku, atau bahkan takut bangkrut? Bagaimana bila kita berada di dalam kondisi seperti saat itu yang jelas-jelas dalam kondisi di embargo, dan datang ke sebuah kota yang sama sekali tidak mereka kenali medannya.
Belajarlah dari Abdurrahman bin Auf yang dengan gagahnya berkata minta ditunjukkan pasar, padahal kala itu ia tidak memiliki modal harta sedikitpun. Apa yang membuat beliau begitu tegar ? satu jawabannya....inna lilahi wa inna ilaihi raji'un...sesungguhnya yang datang dari Allah maka Allah lah tempat kembalinya..
Maksudnya, janganlah kita bermental miskin, karena pada hakikatnya memang kita tidak memiliki apapun...itulah ikhlas.
Namun ikhlas saja tidak cukup, karena the show must go on, untuk itulah perlu disertakan dengan tawakal..faa idza azamta faa tawakal 'ala allahu...bulatkan tekad dan berserahlah kepada Allah SWT....
Kebulatan tekad di dasari oleh keteguhan dan keyakinan bahwa Allah Maha Kaya dan Maha berkehendak..(jadi untuk apa kita ragu...?), jalani semua itu dan pasrah ke hadirat ilahi rabbi..Insya allah keberkahan menyertai kita...
Jadi selaku orang beriman, kita tidak boleh takut dengan banyaknya kompetitor di bidang bisnis, justru dengan itu kita harus yakin dan kreatif. Ingatlah bahwa rejeki seseorang itu tidak akan tertukar, Allah sudah mengaturnya sedemikian rupa....
Dan kini semua tergantung anda, sanggupkah anda berkata, "dimanakah pasar.." dan berani berjibaku di dalamnya tanpa keputus asaan dengan menyerahkan segala hasil hanya kepada Allah Azza Wa Jalla....
Wallahu 'alam bi showab...

0 komentar:

Posting Komentar